Langsung ke konten utama

Cara Melakukan Tensi Darah dengan Tensimeter dan Stetoskop

    Cara Melakukan Tensi Darah dengan Tensimeter dan Stetoskop

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    SIAMO !!
    Bagaimana kabar pembaca setia blog PMR Wira SMK N 1 GOMBONG ?
    Semoga sehat selalu dan selalu semangat..

    Kali ini kami akan menginformasikan kepada para pembaca tentang bagaimana cara melakukan tensi darah ?
    pasti nggak asing lagi kan dengan alat ini .. 
     Tensimeter
    Stetoskop
    Berikut cara pengukurannya :
    PERSIAPAN
  1. Pasang dengan rapat manset/sabuk tensimeter pada lengan kiri atas pasien
  2. Tempatkan stetoskop pada telinga kita
  3. Pastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on). Cara memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada area sensor kepala stetoskop. Jika terdengar bunyi, maka stetoskop dalam kondisi on.
  4. Cari denyut nadi/arteri brakhialis di bagian siku dalam lengan kiri pasien. Biarkan lengan rileks/nyaman
  5. Letakkan kepala stetoskop pada denyut nadi/arteri tadi (gunakan tangan kiri)
  6. Pastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup (dengan memutar skrup searah jarum jam sampai rapat).
    PENGUKURAN
  1. Pompa kantung tekanan sampai maksimal 160 mmHg pada penunjuk jarum manometer
  2. Buka perlahan-lahan katup kantun tekanan. Jarum pada manometer akan turun perlahan-lahan seiring dibukanya katup kantung tekanan tersebut.
  3. Dengarkan dan tandai bunyi yang terdengar pertama dan terakhir kali muncul saat jarum pada manometer turun.
  4. Bunyi yang pertama menunjukkan batas atas/sistole/rentang waktu ketika jantung berkontraksi (misal : 120). Bunyi yang terakhir menunjukkan batas bawah/diastole/rentang waktu ketika jantung berelaksasi (misal 90). Maka tekanan darah/tensi pasien tersebut adalah 120/90.
    PENUTUP
  1. Buka katup kantong tekanan sampai jarum pada manometer menunjukkan angka 0 (nol)
  2. Buka manset/sabuk tensimeter pada pasien, dan kempiskan, lalu gulung dan masukkan kembali pada kotak penyimpan
  3. Lepaskan stetoskop dan pastikan kepala stetoskop dalam kondisi tertutup (off)
  4. Pengukuran tekanan darah telah selesai :)
Biasanya tensi normal seseorang pada umumnya adalah sekitar 120/80.
Jika tensi seseorang menunjukkan nilai 140/100 atau lebih, maka bisa dikatakan orang tersebut menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Sedangkan jika tensi seseorang menunjukkan nilai 100/60 atau kurang, maka bisa dikatakan orang tersebut menderita hipotensi (tekanan darah rendah).

Semoga informasi yang kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sekian dan terimakasih :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembalutan Dan Pembidaian

 PEMBALUTAN Pengertian Membalut adalah tindakan untuk menyangga atau menahan bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki. Tujuan : • menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser pada tempatnya • mencegah terjadinya pembengkakan • menyokong bagian tubuh yang cedera dan mencegah agar bagian itu tidak bergeser • mencegah terjadinya kontaminasi Alat dan bahan • mitella adalah pembalut berbentuk segitiga • dasi adalah mitella yang berlipat-lipat sehingga berbentuk seperti dasi • pita adalat pembalut gulung • plester adalah pembalut berperekat • pembalut yang spesifik • kassa steril Prosedur pembalutan 1. perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini: a. bagian dari tubuh yang mana? b. Apakah ada luka terbuka atau tidak? c. Bagaimnan luas luka tersebut? d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? 2. pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan dapat salah satu atau kombinasi 3. s

Kedaruratan Medis

Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis mungkin jug adapt mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih system tubuh. Penangan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan Gejala dan Tanda pada Kedaruratan Medis Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas antara lain : >Gejala : Demam Nyeri Mual, muntah Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat Sesak atau merasa sukar bernapas Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut >Tanda : Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung ) nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat pernapas

Triage

Berasal dari bahasa Prancis yang artinya pemilihan atau penyortiran. Dalam dunia medis digunakan sebagai tindakan pemilihan korban berdasarkan prioritas pertolongannya/transportasi. Prinsip dasar TRIAGE adalah menolong para penderita yang mengalami cidera atau keadaan yang berat namun memiliki harapan hidup. Salah satu metode paling sederhana dan umum digunakan adalah metode S.T.A.R.T ( Simple Triage And Rapid Treatment ). Metode ini membagi penderita 4 kategori : 1. Prioritas 1 – Merah                 Merupakan priorits utama, diberikan kepada penderita yang kritis keadaannya seperti gangguan pernapasan, pendarahan berat/tidak terkontrol, dan penurunan status mental. 2. Prioritas 2 – Kuning                 Merupakan prioritas berikutnya diberikan kepada penderita yang mengalami keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas/kerusakan alat gerak, patah tulang tertutup yang tidak dapat berjalan, dan cidera punggung. 3. Prioritas 3 – Hijau                 Merupakan
Chat With Us
Flag Counter