Langsung ke konten utama

Grade PP


1.       Keselamatan
Setibanya di lokasi kejadian/korban kita perlu memeriksa keselamatan agar proses peenangana korban bias berjalan dengan sempurna. Beberapa tingkat keselamatan yang perlu kita pastikan :
·         Lingkungan
Pastikan lingkungan tempat kejadian/korban berada aman adri benda-benda yang dapat merugikan baik penolong atau koraban yang akan ditolong.
·         Penolong
Usahakan penolong juga dalam keadaan yang  sedang baik/fit, karena jika penolongnya saja dalam keadaan yang urang baik malah nanti akan menambah korban. Jadi usahakan penolong dalam keadaan yang fit, dan jika tidak usahakan jangan menolong kenapa? Karena dapat menambah korban ( penolong menjadi korban )
·         Korban
Pastikan keadaan korban sebelum menolongnya, amankah atau tidak. Jika tidak aman usahakan pindah tempat korban/evakuasi korban ketempat yang lebih aman.
     2.       Memperkenalkan diri
Sebelum menulong korban hendaklah kita memperkenalkan diri kita terlebih dahulu, kenapa? Agar masyarakat sekitar tidak menaruh curiga pada kita. Dan jika kita telah menggunakan atribut penolong( missal PMI) maka kita bisa langsung menolong.
    3.       Kronologi kejadian
Kita dalam menolong korban perlu mengetahui kronologi bagaimana korban dapat seperti itu, lalu bagaimana kita mengetahui kronologinya? Yang pertama jika korban sadar maka tanyakan langsung pada korbannya, kedua jika korban tidak sadar maka tanyakan kepada masyarakat sekitarnya.
    4.       APD
Sebagai pelaku PP seseorang akan dengan mudah terpapar dengan jasad renik maupun cairan tubuh seseorang yang memungkinkan penolong dapat tertular penyakit.
Prinsip Utama dalam menghadapi darah, cairan tubuh dari penderita adalah :” Darah dan semua cairan tubuh sebagai media penularan penyakit.”
Beberapa APD yang sering digunakan : sarung tangan latex, kacamata pelindung, baju pelindung, masker penutup hidung, masker restitusi, dan helm.
    5.       Meminta bantuan SPGDT ( Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu )
Kita meminta bantuan pada masyarakat sekitar untuk memanggil unit medis terdekat, sebelum unit medis dating sebaiknya kta selesaikan pertolongan pertama pada korban karena akan menunjang proses penyembuhan oleh tim medis.
    6.       Periksa kejadian/respon dengan ASNT
·         A = Awas
·         S = Suara
·         N = Nyeri
·         T = Tidak respon
    7.       Periksa kelainan leher
h     Periksa kelainan leher pada korban dengan cara letakan telapak tangan penolong pada leher korban dan        samakan dengan kondisi penolong saat itu. Jika sama berarti tidak terjadi kelainan tapi jika tidak sama          berarti terjadi kelainan
    8.       Buka jalan nafas dengan tekan dahi angkat dagu
    9.       Periksa nafas dengan LDR
·         L = lihat
·         D = dengar
·         R = rasakan
    10.   Periksa nadi kerotis
       Biasanya yang digunakan adalah aliran nadi yang terletak pada bagian leher, atau tngan.
    11.   Pemeriksaan fisik
        Periksaan fisik dimulai dari :
             1. Kepala
Ø Kulit Kepala dan Tengkorak
Ø Telinga dan Hidung
Ø Pupil Mata
Ø Mulut
2. Leher
3. Dada
Ø Periksa perubahan bentuk, luka terbuka, atau perubahan kekerasan
Ø Rasakan perubahan bentuk tulang rusuk sampai ke tulang belakang
Ø Lakukan perabaan pada tulang
4. Abdomen
Ø Periksa rigiditas (kekerasan)
Ø Periksa potensial luka dan infeksi
Ø Mungkin terjadi cedera tidak terlihat, lakukan perabaan
Ø Periksa adanya pembengkakan
5. Punggung
Ø Periksa perubahan bentuk pada tulang rusuk
Ø Periksa perubahan bentuk sepanjang tulang belakang
6. Pelvis
7. Alat gerak atas
8. Alat gerak bawah
   12.   Penanggulangan luka
   13.   Pemeriksaan tanda vital
a.       Warna kulit
·         Pucat : terjadi akibat gangguan peredaran darah
·         Kemerahan : tekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar, demam, penyakit infeksi
·         Kebiruan/sinaosis : kurang oksigen dalam darah
·         Kekuningan : sering merupakan tanda gangguan hati
·         Biru kehitaman : tanda perdarahan bawah kulit
b.      Denyut nadi
·         Bayi : 120 – 150 kali/menit
·         Anak-anak : 80 – 150 kali/menit
·         Dewasa : 60 – 90 kali/menit
c.       Frekuansi nafas
·         Bayi : 25 – 50 kali/menit
·         Anak-anak : 15 – 30 kali/menit
·         Dewasa : 12 – 20 kali/menit
d.      Suhu tubuh normal : 37˚
e.      Tekanan darah normal : ( dewasa )
·         Sistolik : 100 – 140 mmHg
·         Diastolik : 60 – 90 mmHg
f.        WPK ( Pengisian Kapiler ) < 2 detik
   14.   Posisikan korban stabil
   15.   Buat/isi karu KOMPAK
·         K : keluhan utama
·         O : obat yang terakhir di konsumsi
·         M : makanan terakhir yang di komsumsi
·         P : penyakit yang diderita
·         A : alergi yang diderita
·         K : kronologi kejadian

   16.   Rujuk korban ke tempat medis

S Sekian semoga bermanfaat,jika ada kesalahan kami mohon koreksinya dan jangan lupa untuk coment o.k

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembalutan Dan Pembidaian

 PEMBALUTAN Pengertian Membalut adalah tindakan untuk menyangga atau menahan bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki. Tujuan : • menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser pada tempatnya • mencegah terjadinya pembengkakan • menyokong bagian tubuh yang cedera dan mencegah agar bagian itu tidak bergeser • mencegah terjadinya kontaminasi Alat dan bahan • mitella adalah pembalut berbentuk segitiga • dasi adalah mitella yang berlipat-lipat sehingga berbentuk seperti dasi • pita adalat pembalut gulung • plester adalah pembalut berperekat • pembalut yang spesifik • kassa steril Prosedur pembalutan 1. perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini: a. bagian dari tubuh yang mana? b. Apakah ada luka terbuka atau tidak? c. Bagaimnan luas luka tersebut? d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? 2. pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan dapat salah satu atau kombinasi 3. s

Kedaruratan Medis

Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis mungkin jug adapt mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih system tubuh. Penangan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan Gejala dan Tanda pada Kedaruratan Medis Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas antara lain : >Gejala : Demam Nyeri Mual, muntah Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat Sesak atau merasa sukar bernapas Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut >Tanda : Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung ) nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat pernapas

Triage

Berasal dari bahasa Prancis yang artinya pemilihan atau penyortiran. Dalam dunia medis digunakan sebagai tindakan pemilihan korban berdasarkan prioritas pertolongannya/transportasi. Prinsip dasar TRIAGE adalah menolong para penderita yang mengalami cidera atau keadaan yang berat namun memiliki harapan hidup. Salah satu metode paling sederhana dan umum digunakan adalah metode S.T.A.R.T ( Simple Triage And Rapid Treatment ). Metode ini membagi penderita 4 kategori : 1. Prioritas 1 – Merah                 Merupakan priorits utama, diberikan kepada penderita yang kritis keadaannya seperti gangguan pernapasan, pendarahan berat/tidak terkontrol, dan penurunan status mental. 2. Prioritas 2 – Kuning                 Merupakan prioritas berikutnya diberikan kepada penderita yang mengalami keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas/kerusakan alat gerak, patah tulang tertutup yang tidak dapat berjalan, dan cidera punggung. 3. Prioritas 3 – Hijau                 Merupakan
Chat With Us
Flag Counter